Tuesday, January 28, 2020

The Best Of Park

(c)AlviReina
.
Islam adalah agama yang sempurna , islam juga mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya mengenai perencanaan dan desain suatu taman. Sebagai agama yang memiliki karakteristik menyeluruh atau universal (syumuliyyah), islam tidak hanya mengatur dimensi vertikal (ibadah mahdah) saja, tetapi juga mencakup dimensi horizontal (ibadah ghairu mahdah/muamalah) (Asy’ari, 2007: 169). Hingga saat ini, telah terdapat beragam studi mengenai taman Islam, tetapi pada umumnya pembahasan tidak bersumber dari hukum Islam itu sendiri bahkan bisa di katanya tidak ada sedikitpun ide ide islam yang di ambil dalam perancangan nya . 

Hamed mengemukakan definisi taman Islam sebagai sebuah lanskap yang dirancang dengan tujuan tertentu yang spesifik, yang mengaplikasikan ideologi dan prinsip berdasarkan agama Islam dan budaya masyarakat muslim dan menggunakan elemen desain yang relatif khusus (Hamed, 1994: 1). Ansari menyatakan bahwa terdapat kemungkinan karakter taman Islam yang dikenal saat ini tidak sepenuhnya berkiblat pada hukum Islam saja, melainkan telah terasimilasi dengan budaya di luar islam.

Di dalam islam ada batasan-batasan syari dalan merencanakan dan mendesain taman , diantaranya adalah batasan syariah tentang elemen, karakter, dan aktivitas dalam 
taman Islam.

1.Elemen
Dua hal yang menjadi bahasan dalam bagian ini adalah mengambil bentukan yang menyerupai manusia dan hewan (contohnya pada patung), serta menggunakan material yang terbuat dari emas dan perak. Penggunaan patung dilarang terutama karena berpotensi menjadi sesembahan baru (QS 7: 191), bahkan dikatakan bahwa malaikat tidak akan mendatangi tempat yang terdapat patung padanya (HR. Muslim No. 118).  Al Khin et al. menjelaskan bahwa larangan penggunaan material emas dan perak yang tidak pada tempatnya condong pada berlebihan dan mubazir.

2.Karakter
Larangan yang utama adalah segala karakter yang mengarah pada 
mencampuradukkan kebaikan (Islam) dengan keburukan (agama/kepercayaan lain) (QS 2: 42, HR. Bukhari No. 31). Maka, semua hal yang terdapat pada taman Islam seharusnya bersih dari unsur-unsur agama dan kepercayaan lain, 
baik dari segi penggunaan elemen maupun aktivitas yang diselenggarakan.

3.Aktivitas
Batasan utama adalah aktivitas apapun yang dilakukan dalam taman tidak boleh tergolong aktivitas yang mempersekutukan Allah SWT (QS 4: 36), Omer menyatakan, bahwa tauhid yang berarti mengesakan Allah SWT merupakan dasar dari ajaran Islam yang tidak mungkin ditolak atau dipinggirkan (Omer, 2012:2). Selain itu, aktivitas yang merusak/vandalisme (QS 2: 11), aktivitas yang mendekati zina (QS 17: 32), dan aktivitas yang tidak bermanfaat (QS 23: 1-3) merupakan hal yang harus dihindarkan (Depag, 2002: 10, 429, 526; As Syuyuthi dan Al Mahalliy, 2010: 1, 111, 144).

Lantas bagaimana " Konsep Taman Islam Berdasarkan Al Quran dan Hadits " ?

1.Elemen 
- Elemen lunak(soft scape) yang disebut paling banyak dalam al Quran dan hadits adalah air.Dari sekian banyak penyebutan elemen air, terdapat beberapa sifat dari air dalam taman surga yang disebutkan, antara lain, mengalir (QS 3: 15) dan memancar (QS 55: 66), jernih, terdapat beberapa aliran (QS 47:15), rasanya tidak berubah (QS 47:15), lezat dan dapat dikonsumsi (al Syuyuthi dan al Mahalliy, 2010: 17, 248, 272; Ar Rifa’i, 2006a: 492, Ar-Rifa’i, 2006d: 364). Selain itu, vegetasi berupa pohon-pohon yang memberikan naungan (HR. Tirmidzi No. 2446) dan buah-buahannya dapat dimakan (QS 43:73) juga merupakan elemen lunak yang banyak disebutkan (al Syuyuthi dan al Mahalliy, 2010: 239; al Rifa’i, 2006: 284). Hal ini sangat baik karena biodiversitas yang tinggi dalam suatu taman/lanskap akan dapat memberikan masa depan yang sangat baik bagi keberadaan makanan, kesehatan, dan juga sumber energi bagi lingkungannya (Sukara, 2014: 807).

- Elemen keras (hardscape) yang disebutkan dalam al Quran dan hadits meliputi bangunan-bangunan taman, pintu, dan elemen-elemen lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pada taman surga terdapat keseimbangan antara elemen yang bersifat alami dan buatan.
- Elemen desain yang disebut-sebut dalam al Quran dan hadits adalah warna, suara, dan aroma. Terdapat beberapa warna dalam surga yang disebutkan secara spesifik, yaitu hijau (QS 55: 64), emas (QS 56: 15), perak (QS 76: 21), putih dan merah (QS 55: 72).
Dalam konteks suara, dikisahkan dalam al Quran dan hadits bahwa penghuni surga tidak mendengar hirukpikuk dan hal-hal yang tidak berguna (HR. Bukhari No.3535). Maka, Islam 
memberikan inspirasi bahwa taman yang terbaik adalah taman yang di dalamnya 
terdengar suara-suara yang baik pula. Dalam konteks aroma, berbagai hadits menyebutkan bahwa surga memiliki wangi kasturi dan dapat tercium sejak jarak sekian-sekian (HR. Tirmidzi No.2499). Hal ini memberikan inspirasi 
bahwa taman seharusnya memiliki aroma wangi yang menyenangkan bagi 
penggunanya.

2.Karakter
 Karakter fisik yang disebutkan dalam al Quran dan hadits adalah indah, teduh, area yang luas, kemudahan akses, serta area bersama (publik), yang keseluruhannya merupakan hal-hal yang sangat baik diterapkan dalam 
perencanaan dan perancangan sebuah taman Islam. Disebutkan bahwa keindahan taman surga membuat siapa pun yang akan memasukinya tertegun sesaat (HR. Bukhari No. 764). Sejalan dengan hal tersebut, keteduhan merupakan karakter yang sangat penting dalam pembahasan taman Islam. 
Dicontohkan pada taman surga bahwa keteduhan diperoleh dari naungan 
yang berasal dari pohon, naungan tersebut sangat panjang dan tiada habisnya 
(QS 13: 35). Taman juga sebaiknya merupakan area yang luas (QS 3: 133) dan mudah diakses (QS 50: 31) oleh penggunanya. Hal ini sejalan dengan fungsi taman sebagai sebuah area umum (QS 13: 23) yang seharusnya dapat 
mengakomodasi aktivitas-aktivitas penggunanya.

Karakter nonfisik yang disebutkan dalam al Quran dan hadits adalah 
aman dan tenang, serta rekreatif. Salah satu aspek yang paling penting dari 
sebuah tempat adalah keamanannya. Dalam al Quran dan hadits, Allah 
SWT telah menjamin keamanan penghuni surga (QS 34: 37).

3.Aktivitas 
 Disebutkan dalam berbagai ayat dalam al Quran bahwa pengguna taman surga adalah orang-orang yang beriman (QS 2: 25), bertakwa (QS 3: 15), dan berbuat baik (QS 2: 25). Hal ini secara tidak langsung menjamin bahwa pengguna taman tidak akan 
melakukan hal-hal yang merusak ataupun merugikan sesamanya. Selain itu, 
Islam menginspirasi bahwa pada hakikatnya sebuah taman memang dirancang 
untuk menggembirakan penggunanya (Depag, 2002: 343; Ar Rifa’i, 2006: 
823). Oleh karena itu, dalam perencanaan suatu taman, perlu diperhatikan 
dengan mendetil mengenai aspek-aspek yang dapat menstimulus perasaan 
gembira dari pengguna taman tersebut. Mengenai pakaian pengguna taman, perlu diperhatikan bahwa Islam mengisyaratkan bahwa pakaian seorang 
muslim bukanlah dari sutra, wol, dan tidak berlebihan (Al Khin et al., 2006: 
63) harus sesuai syariat Islam.  penjagaan adanya ikhtilat ( Campur baur antara laki-laki dan perempuan ),  Khalwat (berdua-duaan ). 

Maka ketika konsep islam di terapkan , niscaya tidak akan muncul berita-berita seperti :

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR- Kepergok berbuat mesum di alun-alun Cianjur, dua pelajar setingkat SMP diamankan Satpol PP Cianjur, Selasa (23/4/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.

CIANJUR EKSPRES– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur terpaksa harus mengamankan empat bocah ingusan dari salah satu blok di areal alun-alun Cianjur, Selasa (23/4). Mereka kedapatan tengah melakukan perbuatan mesum dengan pasangannya masing-masing yang sudah selayaknya tidak boleh dilakukan.

INFOCJR – Dua pasangan mesum di Taman Alun-alun Cianjur diamankan Satpol PP Cianjur, yang lebih miris, dua orang diantaranya masih berstatus pelajar dan masih duduk dibangku SMP .

Tidak akan ada Headline - Headline yang secara sporadis muncul di laman berita kita . jika konsep islam di terapkan dalam pembuatannya . Dan konsep islam tidak akan bisa di terapkan jika tidak dalam Sistem Islam ( Khilafah Islamiyah Ala Minhajin Nubuwah )

Wallahu a'lam Bishawab 
Cianjur , 25 April 2019

*Tulisan ini pernah di posting di akun lain

System Thinking

(c)AlviReina
.
Pernah mendengar kisah orang yang putus sekolah kemudian mereka sukses ? eits.. tapi jangan menganggap bahwa untuk sukses kita harus putus sekolah dulu .

Banyak masalah di dunia ini yang tidak hanya bisa di selesaikan dengan cara berfikir linear. Pasti akan banyak faktor yang terkait secara sistemik . Misalnya, untuk sukses pasti banyak faktor yang mempengaruhi nya satu sama lain , ( Success = Vision  -> Motivation  -> Inspiration  -> Inovation ).

Orang yang berfikir Linear dia akan menganggap bahwa untuk sampai ke C dia harus melewati A dan B ( A  -> B  -> C ) terlebih dahulu , System Thinking itu mengajak kita untuk berfikir bahwa untuk sampai ke C kita tidak harus melalui A dan B , System Thinking mengatakan " jika kita ingin melakukan A dan B bisa saja hasil nya akan mempengaruhi munculnya D dan E , yang akan menghasilkan F , yang justru akan mengganggu muncul nya C .

Peter M Sange dalam buku nya "' The Fifth Discipline " mengatakan bahwa " Berfikir sistem adalah disiplin untuk melihat fenomena secara utuh bukan hanya perbagaian , bagaimana mengidentifikasi pola perubahan , bukan hanya potret statis , untuk memahami keterkaitan antara bagian yang membentuk karakteristik suatu sistem  "

Intinya adalah memahami relasi dinamis antar banyak variabel , bukan hanya sebab akibat dalam satu fenomena.

Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dalam satu lingkungan untuk menjalankan suatu proses dan tujuan tertentu .

Berfikir sistem tidak hanya melihat fenomena dalam satu sisi saja, Misal : Kemacetan.
kita tidak hanya bisa melihat bahwa macet itu karna terlalu banyak nya jumlah kendaraan . lantas solusi nya adalah dengan di tambahnya jumlah jalan yang semakin banyak . justru dengan banyak nya jalan pasti jumlah kendaraan yang masuk pun akan banyak pula . makanya disinilah penting nya berfikir sistem , kita di tuntut untuk bisa melihat masalah lebih jauh . kemacetan itu bukan hanya karna jumlah jalan yang sedikit . tapi bisa juga terjadi karna jumlah kendaraan yang terlalu banyak . jumlah kendaraan yang banyak bisa juga terjadi karna Faktor Ekonomi , sosial , gaya hidup , budaya , hukum , politik .

Itu sebabnya Ludwing Von Bertalanffy mengenalkan General System Theory , yang menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam melihat suatu masalah , menurutnya , orang berfikir linear itu karna adanya pengkotak-kotakan disiplin dalam pendidikan

Perbedaaan Berfikir Linear dan System :

1.Berfikir Linear
-  Menggunakan Pendekatan Analisis
Analisis adalah membongkar suatu fenomena  dalam berbagai elemen-elemen yang lebih kecil dan mencoba menjelaskan hubungan antar elemen itu .
- Berorientasi Konten
- Mencari Penyebab

2.Berfikir System
- Menggunakan pendekatan Sintesis
Sintesis adalah Mengkombinasikan kembali elemen-elemen terpisah menjadi satu elemen yang utuh.
- Berorientasi Proses
- Memahami Pola
Dalam memahami pola ada yang nama nya konsep FeedBack ( Umpan Balik ) yang di definisikan sebagai interaksi pengaruh antara elemeb dalam sistem

FeedBack di bagi menjadi dua
1.Reinforcing FeedBack
2.Balancing FeedBack

*Reinforcing FeedBack ada 2 ( Negatif dan Positif )
- Positif FeedBack artinya yang saling menguatkan
Contohnya Pemimpin yang amanah akan mendatangkan kemaslahatan bagi masyarakat nya , semakin banyak kemaslahatan di tengah tengah umat . maka akan semakin sejahtera negrinya.
- Sebaliknya, Negatif FeedBack itu adalah Efek yang melemahkan , semakin ingkar dan tidak amanah pemimpinnya maka akan menghadirkan kerusakan masyarakatnya . semakin rusak masyarakatnya maka akan hancur negri nya .
*Adapun Balancing Feedback itu ada di antara postif dan negatif .

Barry Richmond dalam buku nya " an Introduction of System Thinking " mengatakan " Berfikir sistem perlu pendekatan seni dan sains dalam membuat inferensi yang reliabel dan mendalam terkait memahami fenomena "

Berfikir jangka panjang dalam Problem solving perlu fokus dalam :
1.Mengidentifikasi pola yang berulang
2.Amati lingkaran FeedBack dalam pola itu
3.Jangan fokus pada satu komponen tapi fokus pada hubungan antar komponen.

Ein Stein mengatakan :
" The World as we have created it is a process of our thinking , it cannot be changed without changing our thinking "

Syekh Taqiyuddin An-nabhani dalan kitab nya " Nizham Al - Islam " mengatakan

" Bangkitnya manusia tergantung pada pemikiran nya , sebab pemikiranlah yang yang membentuk dan memperkuat persepsi seseorang terhadap sesuatu. Satu-satu nya jalan untuk mengubah persepsi seseorang adalah dengan mewujudkan suatu pemikiran tentang kehidupan dunia hingga dapat terwujud persepsi yang benar tentang kehidupan tersebut . Persepsi yang benar dapat di capai dengan memberikan kepada manusia pemikiran yang menyeluruh dan sempurna tentang Manusia , Alam , kehidupan serta hubungan ketiganya dengan sesuatu yang ada sebelum kehidupan dan sesudahnya. Sebab pemikiran menyeluruh dan sempurna merupakan landasan berfikir yang melahirkan pemikiran cabang tentang kehidupan dunia .

Memberikan pemikiran menyeluruh mengenai ke 3 unsur tadi merupakan solusi fundamental dalam diri manusia , maka terurailah berbagai masalah lainnya . Namun demikian , pemecahan itu tidak akan mengantarkan kita pada kebangkitan yang benar kecuali pemecahan itu sendiri adalah benar . Pemecahan yang benar tidak akan di tempuh kecuali dengan Al Fikru Al Mustanir ( pemikiran yang cemerlang ) . "

Maka sebelum mengubah dunia ,
ubahlah terlebihdahulu cara berfikir kita .

Wallahu a'lam Bishawab
Cianjur , 26 April 2019

*Tulisan Ini pernah di posting di akun lain