(c)AlviReina
.
Islam adalah agama yang sempurna , islam juga mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya mengenai perencanaan dan desain suatu taman. Sebagai agama yang memiliki karakteristik menyeluruh atau universal (syumuliyyah), islam tidak hanya mengatur dimensi vertikal (ibadah mahdah) saja, tetapi juga mencakup dimensi horizontal (ibadah ghairu mahdah/muamalah) (Asy’ari, 2007: 169). Hingga saat ini, telah terdapat beragam studi mengenai taman Islam, tetapi pada umumnya pembahasan tidak bersumber dari hukum Islam itu sendiri bahkan bisa di katanya tidak ada sedikitpun ide ide islam yang di ambil dalam perancangan nya .
Hamed mengemukakan definisi taman Islam sebagai sebuah lanskap yang dirancang dengan tujuan tertentu yang spesifik, yang mengaplikasikan ideologi dan prinsip berdasarkan agama Islam dan budaya masyarakat muslim dan menggunakan elemen desain yang relatif khusus (Hamed, 1994: 1). Ansari menyatakan bahwa terdapat kemungkinan karakter taman Islam yang dikenal saat ini tidak sepenuhnya berkiblat pada hukum Islam saja, melainkan telah terasimilasi dengan budaya di luar islam.
Di dalam islam ada batasan-batasan syari dalan merencanakan dan mendesain taman , diantaranya adalah batasan syariah tentang elemen, karakter, dan aktivitas dalam
taman Islam.
1.Elemen
Dua hal yang menjadi bahasan dalam bagian ini adalah mengambil bentukan yang menyerupai manusia dan hewan (contohnya pada patung), serta menggunakan material yang terbuat dari emas dan perak. Penggunaan patung dilarang terutama karena berpotensi menjadi sesembahan baru (QS 7: 191), bahkan dikatakan bahwa malaikat tidak akan mendatangi tempat yang terdapat patung padanya (HR. Muslim No. 118). Al Khin et al. menjelaskan bahwa larangan penggunaan material emas dan perak yang tidak pada tempatnya condong pada berlebihan dan mubazir.
2.Karakter
Larangan yang utama adalah segala karakter yang mengarah pada
mencampuradukkan kebaikan (Islam) dengan keburukan (agama/kepercayaan lain) (QS 2: 42, HR. Bukhari No. 31). Maka, semua hal yang terdapat pada taman Islam seharusnya bersih dari unsur-unsur agama dan kepercayaan lain,
baik dari segi penggunaan elemen maupun aktivitas yang diselenggarakan.
3.Aktivitas
Batasan utama adalah aktivitas apapun yang dilakukan dalam taman tidak boleh tergolong aktivitas yang mempersekutukan Allah SWT (QS 4: 36), Omer menyatakan, bahwa tauhid yang berarti mengesakan Allah SWT merupakan dasar dari ajaran Islam yang tidak mungkin ditolak atau dipinggirkan (Omer, 2012:2). Selain itu, aktivitas yang merusak/vandalisme (QS 2: 11), aktivitas yang mendekati zina (QS 17: 32), dan aktivitas yang tidak bermanfaat (QS 23: 1-3) merupakan hal yang harus dihindarkan (Depag, 2002: 10, 429, 526; As Syuyuthi dan Al Mahalliy, 2010: 1, 111, 144).
Lantas bagaimana " Konsep Taman Islam Berdasarkan Al Quran dan Hadits " ?
1.Elemen
- Elemen lunak(soft scape) yang disebut paling banyak dalam al Quran dan hadits adalah air.Dari sekian banyak penyebutan elemen air, terdapat beberapa sifat dari air dalam taman surga yang disebutkan, antara lain, mengalir (QS 3: 15) dan memancar (QS 55: 66), jernih, terdapat beberapa aliran (QS 47:15), rasanya tidak berubah (QS 47:15), lezat dan dapat dikonsumsi (al Syuyuthi dan al Mahalliy, 2010: 17, 248, 272; Ar Rifa’i, 2006a: 492, Ar-Rifa’i, 2006d: 364). Selain itu, vegetasi berupa pohon-pohon yang memberikan naungan (HR. Tirmidzi No. 2446) dan buah-buahannya dapat dimakan (QS 43:73) juga merupakan elemen lunak yang banyak disebutkan (al Syuyuthi dan al Mahalliy, 2010: 239; al Rifa’i, 2006: 284). Hal ini sangat baik karena biodiversitas yang tinggi dalam suatu taman/lanskap akan dapat memberikan masa depan yang sangat baik bagi keberadaan makanan, kesehatan, dan juga sumber energi bagi lingkungannya (Sukara, 2014: 807).
- Elemen keras (hardscape) yang disebutkan dalam al Quran dan hadits meliputi bangunan-bangunan taman, pintu, dan elemen-elemen lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pada taman surga terdapat keseimbangan antara elemen yang bersifat alami dan buatan.
- Elemen desain yang disebut-sebut dalam al Quran dan hadits adalah warna, suara, dan aroma. Terdapat beberapa warna dalam surga yang disebutkan secara spesifik, yaitu hijau (QS 55: 64), emas (QS 56: 15), perak (QS 76: 21), putih dan merah (QS 55: 72).
Dalam konteks suara, dikisahkan dalam al Quran dan hadits bahwa penghuni surga tidak mendengar hirukpikuk dan hal-hal yang tidak berguna (HR. Bukhari No.3535). Maka, Islam
memberikan inspirasi bahwa taman yang terbaik adalah taman yang di dalamnya
terdengar suara-suara yang baik pula. Dalam konteks aroma, berbagai hadits menyebutkan bahwa surga memiliki wangi kasturi dan dapat tercium sejak jarak sekian-sekian (HR. Tirmidzi No.2499). Hal ini memberikan inspirasi
bahwa taman seharusnya memiliki aroma wangi yang menyenangkan bagi
penggunanya.
2.Karakter
Karakter fisik yang disebutkan dalam al Quran dan hadits adalah indah, teduh, area yang luas, kemudahan akses, serta area bersama (publik), yang keseluruhannya merupakan hal-hal yang sangat baik diterapkan dalam
perencanaan dan perancangan sebuah taman Islam. Disebutkan bahwa keindahan taman surga membuat siapa pun yang akan memasukinya tertegun sesaat (HR. Bukhari No. 764). Sejalan dengan hal tersebut, keteduhan merupakan karakter yang sangat penting dalam pembahasan taman Islam.
Dicontohkan pada taman surga bahwa keteduhan diperoleh dari naungan
yang berasal dari pohon, naungan tersebut sangat panjang dan tiada habisnya
(QS 13: 35). Taman juga sebaiknya merupakan area yang luas (QS 3: 133) dan mudah diakses (QS 50: 31) oleh penggunanya. Hal ini sejalan dengan fungsi taman sebagai sebuah area umum (QS 13: 23) yang seharusnya dapat
mengakomodasi aktivitas-aktivitas penggunanya.
Karakter nonfisik yang disebutkan dalam al Quran dan hadits adalah
aman dan tenang, serta rekreatif. Salah satu aspek yang paling penting dari
sebuah tempat adalah keamanannya. Dalam al Quran dan hadits, Allah
SWT telah menjamin keamanan penghuni surga (QS 34: 37).
3.Aktivitas
Disebutkan dalam berbagai ayat dalam al Quran bahwa pengguna taman surga adalah orang-orang yang beriman (QS 2: 25), bertakwa (QS 3: 15), dan berbuat baik (QS 2: 25). Hal ini secara tidak langsung menjamin bahwa pengguna taman tidak akan
melakukan hal-hal yang merusak ataupun merugikan sesamanya. Selain itu,
Islam menginspirasi bahwa pada hakikatnya sebuah taman memang dirancang
untuk menggembirakan penggunanya (Depag, 2002: 343; Ar Rifa’i, 2006:
823). Oleh karena itu, dalam perencanaan suatu taman, perlu diperhatikan
dengan mendetil mengenai aspek-aspek yang dapat menstimulus perasaan
gembira dari pengguna taman tersebut. Mengenai pakaian pengguna taman, perlu diperhatikan bahwa Islam mengisyaratkan bahwa pakaian seorang
muslim bukanlah dari sutra, wol, dan tidak berlebihan (Al Khin et al., 2006:
63) harus sesuai syariat Islam. penjagaan adanya ikhtilat ( Campur baur antara laki-laki dan perempuan ), Khalwat (berdua-duaan ).
Maka ketika konsep islam di terapkan , niscaya tidak akan muncul berita-berita seperti :
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR- Kepergok berbuat mesum di alun-alun Cianjur, dua pelajar setingkat SMP diamankan Satpol PP Cianjur, Selasa (23/4/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
CIANJUR EKSPRES– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur terpaksa harus mengamankan empat bocah ingusan dari salah satu blok di areal alun-alun Cianjur, Selasa (23/4). Mereka kedapatan tengah melakukan perbuatan mesum dengan pasangannya masing-masing yang sudah selayaknya tidak boleh dilakukan.
INFOCJR – Dua pasangan mesum di Taman Alun-alun Cianjur diamankan Satpol PP Cianjur, yang lebih miris, dua orang diantaranya masih berstatus pelajar dan masih duduk dibangku SMP .
Tidak akan ada Headline - Headline yang secara sporadis muncul di laman berita kita . jika konsep islam di terapkan dalam pembuatannya . Dan konsep islam tidak akan bisa di terapkan jika tidak dalam Sistem Islam ( Khilafah Islamiyah Ala Minhajin Nubuwah )
Wallahu a'lam Bishawab
Cianjur , 25 April 2019
*Tulisan ini pernah di posting di akun lain